Senin, 15 September 2008

Diagnosa tunggal! "Keperawatan Jiwa"

ArtikelKeperawatan jiwa sebagai mata rantai asuhan keperawatan yang holistik membuat perubahan mendasar pada rumusan diagnosa keperawatan jiwa. Sebelumnya kita mengenal rumusan diagnosa problem related to etiology, namun sejak Konas III lalu di Semarang disepakati rumusan diagnosa keperawatan jiwa adalah menyebutkan problem tanpa perlu dituliskan etiologi. Tentu saja hal ini memberi dampak pada rencana asuhan keperawatan jiwa.

Rumusan diagnosa tanpa menyebutkan etiologi atau dikenalkan sebagai diagnosa tunggal keperawatan jiwa ini mengacu pada North American Diagnosis Association (NANDA) 2005-2006. Berbeda dengan anak cabang ilmu keperawatan lainnya seperti medikal bedah, maternitas, anak, komunitas, geriatrik, dll. Rencana asuhan keperawatan jiwa yang dulu menitik beratkan pada asuhan terkait etiologi (penyebab). Namun dengan adanya rumusan diagnosis baru maka seluruh rencana asuhan keperawatan mengarah pada penyelesaian problem.

Pohon Masalah

Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi


Isolasi Sosial


Harga Diri Rendah




Dari pohon masalah diatas maka diperoleh tiga diagnosis keperawatan (DP) jiwa, yaitu: DP.1.Gangguan persepsi sensori : halusinasi (pendengaran, penglihatan, penghidu, taktil), DP.2. Isolasi sosial, dan DP.3. Harga diri rendah (kronik & situasional).

Berikut beberapa perubahan etimologi diagnosa keperawafan jiwa:

Lama --> Baru
Gangguan konsep diri : harga diri rendah --> Harga diri rendah
Isolasi sosial : menarik diri --> Isolasi sosial
Perubahan sensori persepsi : halusinasi --> Gangguan persepsi sensori : halusinasi
Risiko tinggi menciderai orang lain dan lingkungan --> Risiko tinggi perilaku kekerasan

Setiap diagnosa tersebut perlu menyertakan data mayor dan minor yang menunjang ditegakkannya diagnosa. Sedangkan intervensi asuhan keperawatan mencakup tiga hal; intervensi kepada klien, intervensi terhadap kelompok dapat berupa terapi aktivitas kelompok (TAK), dan intervensi terhadap keluarga.

Sejatinya hal ini akan mulai diterapkan awal Januari 2008 mendatang di RS Marzuki Mahdi Bogor mengingat proses sosialisasi pada staf dan perawat jiwa di sana. Namun sesegera mungkin diagnosa keperawatan jiwa ini akan diterapkan di seluruh ruang rawat psikiatrik, baik di rumah sakit umum, maupun rumah sakit jiwa di Indonesia.

listya1017@yahoo.com

Sabtu, 06 September 2008


    Ya Allah, betapa jauh hamba untuk menjadi kekasih_Mu, untuk sabar saja hamba masih susah, untuk bertakwa saja hamba masih bertanya-tanya, untuk menghindari dosa saja hamba masih belum yakin, untuk ikhlas saja hamba masih berat. Ya Allah berkahilah hamba hidayah_Mu. Amin Ya rabbal ‘alamin

Semoga kita diberi kemudahan untuk menjadi kekasih Allah Pencipta Alam.

Minggu, 31 Agustus 2008

Psychiatric Nursing Crew of STIKES Muhammadiyah Gombong


  • SAWIJI, S. Kep. Ns
  • ARNIKA DWI ASTI, S. Kep. Ns
  • IKE MARDIATI, S. Kep. Ns
  • TRI SUMARSIH, S. Kep. Ns

Rabu, 20 Agustus 2008

Cita citaku Adalah Keinginan yang Tak Terkendali

Cita Citaku Adalah Keinginan yang tak Terkendali


Wahai saudaraku sekalian.....
Ketahuilah bahwa hidup ini bukan hanya pergantian siang dan malam
Buka hanya pergantian lapar dan kenyang, ada dan tidak
Bukan hanya pilihan antara suka dan tidak suka, ada dan tidak
Hidup ini jauh dari sekedar itu

Wahai saudariku......... Ketahuilah bahwa kemuliaan itu mahal Kerendahan itu hina dan kenistaan itu murah Ketahuilah bahwa hidup ini tidak berarti tanpa perjuangan Dan perjuangan itu sia-sia tanpa perjuangan Dan perjuangan itu sia-sia tanpa kebenaran Pengorbanan dinilai dari pengorbanan Dan pengorbanan ditentukan oleh keikhlasan

Wahai Generasi..........
Ketahuilah, kebenaran adalah cahaya dan kebathilan adalah kegelapan
Takkan pernah keduanya bersatu bahkan saling menghilangkan
Perjuangan yang benar adalah perjuangan yang terorganisir, berargumentasi dan membumi
Kedewasaan adalah kesabaran, ketabahan dan kerja keras Kebijaksanaan adalah keberanian, pengendalian emosi dan perhitungan Kekuasaan adlah kekuatan menghadapi kezaliman, kesetiaan pada si lemah dan pemaaf

Kemuliaan hanyalah milik ALLAH, Rasul dan orang-orang yang beriman

(Asy-syahid Hasan Al-Banna)